7 November 2014 | 23:30
Nilai – nilai yang diperoleh dari kehidupan bragama
pada masa mataram kuno :
v Pada
masa mataram kuno kehidupan agama nya sangat kuat. Terbukti dari candi candi
yang dibangun sebagai tempat pemujaan.
v Mempunyai tingkat kebersamaan dan
kerukunan tinggi, terbukti dari keselarasan dan kerukunan antara agama Hindu
dan agama Budha pada masa mataram kuno
Ø Prasasti Kalasan berangka tahun 776 M. Adapun isinya
adalah “Para guru sang raja mustika
keluarga Syailendra telah berhasil membujuk Maharaja Tejahpurnapana Panangkaran
untuk membangun sebuah bangunan suci bagi Dewi Tara dan sebuah biara para
pendeta. Raja panangkarana menghadiahkan sebuah tanah di Kalasan kepada para
Sangha”.
Informasi yang diperoleh dari
prasasti ini menunjukkan bahwa sekitar abad 8 M dan 9 M di Mataram Lama telah
terjalin kerukunan umat beragama. Raja
Panangkaran yang beragam Hindu mendirikan bangunan suci untuk umat Budha.
Walaupun pada saat itu Dinasti Sanjaya mulai terdesak oleh Wangsa Syailendra,
kedudukan raja-raja Sanjaya tetap di akui.
Ø Candi Sojiwan
merupakan cermin dan salah satu bukti kerukunan umat beragama di masa silam. Menurut Prasasti Rukam (907 M), Raja Balitung dari kerajaan Mataram
Kuno mempersembahkan bangunan suci yang bercirikan agama Budha untuk neneknya
yang sangat dihormati. Raja Balitung beragama Hindu, sedangkan neneknya
beragama Budha.
Ø Kerajaan
Mataram Kuno meskipun dalam praktik keagamaannya terdiri atas agama Hindu dan
agama Buddha, masyarakatnya tetap hdup rukun dan saling bertoleransi. Sikap itu
dibuktikan ketika mereka bergotong royong dalam membangun Candi Borobudur. Masyarakat Hindu yang sebenarnya tidak ada
kepentingan dalam membangun Candi Borobudur, tetapi karena sikap toleransi dan
gotong royong yang telah mendarah daging turut juga dalam pembangunan tersebut.
Ø Keteraturan
kehidupan sosial di Kerajaan Mataram Kuno juga dibuktikan adanya kepatuhan hukum pada semua pihak.
Peraturan hukum yang dibuat oleh penduduk desa ternyata juga di hormati dan
dijalankan oleh para pegawai istana. Semua itu bisa berlangsung karena adanya
hubungan erat antara rakyat dan kalangan istana.
v Mempunyai
kemampuan dalam hal kesenian yang sangat tinggi, dan mempunyai nilai seni yang
tinggi dan menakjubkan, ini terbukti dari gambar relief relief yang ada di
setiap candi nya.
v Rasa
toleransi sesama agama yang tinggi. Misalnya
pada saat orang hindu nyepi, orang agama lain menghormati dan tidak
menggaggunya, dan misalnya pada saat
orang islam puasa orang agama
lain juga menghormati dan menghargai.
By :
Siti Nur Laili Zuhrotul Qibtiah
Follow @ZuhrotulQibtiah